K-Lite Mega Codec






Features of K-Lite Mega Codec Pack 6.5.0 :

Player:
- Media Player Classic Homecinema [version 1.4.689]
- Media Player Classic Homecinema [version 1.2.1008.0]
- Media Player Classic [version 6.4.9.1 rev. 107]
ffdshow:
- ffdshow [revision 3612]
- ffdshow VFW interface
DirectShow video decoding filters:
- XviD [version 1.2.2]
- On2 VP7 [version 7.0.10.0]
- MPEG-2 (Cyberlink) [version 8.4.0.1408]
- MPEG-2 (DScaler5) [version 0.0.8.0]
DirectShow audio decoding filters:
- AC3/DTS/LPCM (AC3Filter) [version 1.63b]
- Vorbis (CoreVorbis) [version 1.1.0.79]
- AAC (MONOGRAM) [version 0.9.6.0]
DirectShow audio parsers:
- FLAC (madFLAC) [version 1.9]
- WavPack (CoreWavPack) [version 1.1.1]
- MusePack (MONOGRAM) [version 0.9.2.0 | 0.4.0.0]
- Monkey's Audio (DCoder) [version 1.0]
- OptimFROG (RadLight) [version 1.0.0.1]
- AMR (MONOGRAM) [version 1.0.1.0]
- DC-Bass Source [version 1.2.0]
- AC3/DTS Source (AC3File) [version 0.7b]
DirectShow source filters:
- Haali Media Splitter [version 1.10.262.12]
- AVI splitter (Gabest) [version 1.3.1959.0]
- MP4 splitter (Gabest) [version 1.3.1959.0]
- Matroska splitter (Gabest) [version 1.3.1959.0]
- Ogg splitter (Gabest) [version 1.3.1959.0]
- MPEG PS/TS splitter (Gabest) [version 1.3.1959.0]
- FLV splitter (Gabest) [version 1.3.1959.0]
- CDXA Reader (Gabest) [version 1.3.1959.0]
DirectShow subtitle filter:
- DirectVobSub (a.k.a. VSFilter) [version 2.39.5.3]
- DirectVobSub (a.k.a. VSFilter) [version 2.33]
Other filters:
- Haali Video Renderer [version 1.10.262.12]
VFW video codecs:
- XviD [version 1.2.2]
- DivX [version 6.9.2]
- x264 [revision 1666]
- On2 VP6 [version 6.4.2.0]
- On2 VP7 [version 7.0.10.0]
- Intel Indeo 4 [version 4.51.16.2]
- Intel Indeo 5 [version 5.2562.15.54]
- Intel I.263 [version 2.55.1.16]
- huffyuv [version 2.1.1 CCE Patch 0.2.5]
- DivX [version 3.11]
- YV12 (Helix) [version 1.2]
ACM audio codecs:
- MP3 (Fraunhofer) [version 3.4.0.0]
- MP3 (LAME) [version 3.98.2]
- AC3ACM [version 1.5]
- Vorbis [version 0.0.3.6]
- DivX WMA [version 4.2.0.0]
Real Alternative:
- RealMedia codecs [version 12.0.0.756]
- RealMedia plugin for Internet Explorer
- RealMedia plugin for Firefox/Mozilla/Netscape/Opera/Chrome
- RealMedia DirectShow splitter [version 1.3.1959.0]
Tools:
- Codec Tweak Tool [version 4.5.4]
- Win7DSFilterTweaker [version 3.7]
- MediaInfo Lite [version 0.7.34]
- GSpot Codec Information Appliance [version 2.70a]
- VobSubStrip [version 0.11]
- GraphStudio [version 0.3.2.0]
- Haali Muxer
- FourCC Changer
- Bitrate Calculator

Changes from K-Lite Mega Codec Pack 6.4.0 to K-Lite Mega Codec Pack 6.5.0 :

- Updated Media Player Classic Home Cinema to version 1.4.2689
- Updated ffdshow to revision 3612
- Removed Gabest MPEG-2 decoder
- Added DScaler5 MPEG-2 decoder
- Updated Codec Tweak Tool to version 4.5.4
- Updated Win7DSFilterTweaker to version 3.7
- Minor changes

Important Note :

- The K-Lite Mega Codec Pack works only o
n Windows 2000/XP/2003/Vista/7.







R3ad m0r3!



  • The way you listen, watch, manage & sync your media. Read More
  • Major podcast overhaul including new directory powered by Mediafly
  • Native video support for popular H.264 formats including streaming & the new WebM
  • New 7digital music download stores for Europe
  • Updated device support for iPod & USB players
  • New Windows 7 features including taskbar player controls




R3ad m0r3!

Load Balance Mikrotik Winbox version

Preparation
1. Configure modem-modem yg ada dengan IP management seperti yang ada di topologi
• Modem hijau : 192.168.10.2 / 24
• Modem biru : 192.168.20.2 / 24
• Modem merah : 192.168.30.2 / 24
2. Configure PC Workstation yang ada di dalam jaringan dengan IP sebagai berikut :
• IP : 192.168.1.x ( x, dari 2 – 254, karena 1 untuk gateway)
• Netmask : 255.255.255.0
• Gateway : 192.168.1.1

Set IP Address Interface Mikrotik (IP > Address)
3. Konfigurasi IP address mikrotik dengan IP sebagai berikut :
Ether1 : 192.168.1.1 /24
Ether2 : 192.168.10.1/24 (interface ke modem hijau)
Ether3 : 192.168.20.1/24 (interface ke modem biru)
Ether4 : 192.168.30.1/24 (interface ke modem merah)

Note :
Setelah melakukan konfigurasi IP Address pada mikrotik, cek kembali konektifitas antara modem dengan mikrotik.
ping 192.168.10.2
ping 192.168.20.2
ping 192.168.30.2

Mangling (IP > Firewall > Mangle)
Mangle ada proses pemisahan. Pada proses mangle, sebenarnya tidak terjadi perubahan apa-apa pada paket atau data yang akan kita kirimkan, tapi pada proses ini paket hanya di berikan tanda.

Connection Mark
Pertama kita akan lakukan connection mark.
1. General
• Add chain : prerouting
• In Interface : Eth 1 (interface jaringan local)
• Connection State : new

2. Extra - nth
• Nth
a. Every : 3
b. Packet : 1

Note :
Bagian Nth ini yang menentukan apakah paket akan masuk ke group 1, group 2 atau group 3. Untuk 3 line, maka nanti akan di buat 3 rule dengan Nth 31, 32 dan 33.

3. Action
• Action : mark connection
• New Connection mark : conn_1
• Passtrough : yes

Note :
Pada bagian ini kita akan memberi nama koneksi kita. Conn_1 adalah koneksi pertama, Conn_2, untuk koneksi kedua, dan Conn_3 untuk koneksi ke 3.

Note :
Lakukan connection marking ini sebanyak 3 kali, masing2 dengan NTH 31, 32 dan 33, dengan nama Conn_1, Conn_2 dan Conn_3

Route Mark

4. General
• Add chain : prerouting
• In Interface : Eth 1 (interface jaringan local)
• Connection mark : conn_1

5. Action
• Action : mark routing
• New Connection mark : route_1
• Passtrough : no

Note :
Pada bagian ini kita akan memberi nama pada routing kita. route_1 adalah route pertama, route_2, untuk route kedua, dan route_3 untuk routing ke 3.

Note :
Lakukan routing marking ini sebanyak 3 kali, masing2 untuk Conn_1, Conn_2 dan Conn_3, dengan nama route_1, route_2 dan route_3

NAT (IP > Firewall > NAT)

NAT, Network Address Translation, adalah suatu proses perubahan pengalamatan. Ada beberapa jenis NAT, yang akan digunakan pada proses ini adalah src-nat (source nat).

Src-nat adalah perubahan pada bagian source dari suatu paket.

1. General
• Chain : src nat
• In Interface : Eth 1 (interface jaringan local)
• Connection mark : conn_1

2. Action
• Action : src nat
• To address : 192.168.10.1

Note :
Lakukan src-nat ini sebanyak 3 kali dengan rule sebagai berikut :
Conn_1 == > 192.168.10.1
Conn_2 == > 192.168.20.1
Conn_3 == > 192.168.30.1

Routing Policy (IP > Route)
Routing policy adalah bagian pengaturan routing. Pada bagian ini diatur gateway atau jalur keluar untuk setiap group

1. General
• gateway : 192.168.10.2
• Routing mark : route_1

Note :
Lakukan src-nat ini sebanyak 4 kali dengan rule sebagai berikut :
route_1 == > 192.168.10.2
route_2 == > 192.168.20.2
route_3 == > 192.168.30.2
default == > 192.168.10.2

R3ad m0r3!

load balancing

Kondisi : ISP dimana kita bekerja sebagai Administrator menggunakan lebih dari satu gateway untuk terhubung ke Internet. Semuanya harus dapat melayani layanan upstream & downstream. Karena akan beda kasusnya apabila salah satunya hanya dapat melayani downstream, contohnya jika menggunakan VSAT DVB One-way.
Untuk kasus ini dimisalkan ISP memiliki 2 jalur ke Internet. Satu menggunakan akses DSL (256 Kbps) dan lainnya menggunakan Wireless (512 Kbps). Dengan rasio pemakaian DSL:Wireless = 1:2 .

Yang akan dilakukan :

1. Menggunakan semua jalur gateway yang tersedia dengan teknik load-balancing.
2. Menjadikan salah satunya sebagai back-up dengan teknik fail-over.

OK, mari saja kita mulai eksperimennya :

1. IP address untuk akses ke LAN :
> /ip address add address=192.168.0.1/28 interface=LAN
IP address untuk akses ke jalur DSL :
> /ip address add address=10.32.57.253/29 interface=DSL
IP address untuk akses ke jalur Wireless :
> /ip address add address=10.9.8.2/29 interface=WIRELESS
Tentukan gateway dengan rasionya masing-masing :
> /ip route add gateway=10.32.57.254,10.9.8.1,10.9.8.1

2. Pada kasus untuk teknik fail-over. Diasumsikan jalur utama melalui Wireless dengan jalur DSL sebagai back-up apabila jalur utama tidak dapat dilalui. Untuk mengecek apakah jalur utama dapat dilalui atau tidak, digunakan command ping.
> /ip firewall mangle add chain=prerouting src-address=192.168.0.0/28 action=mark-routing new-routing-mark=SUBNET1-RM
> /ip route add gateway=10.9.8.1 routing-mark=SUBNET1-RM check-gateway=ping
> /ip route add gateway=10.32.57.254

3. Good Luck!!

sumber : harrychanputra.wordpress.com

=======================================================================================

sepertinya menggunakan mikrotik jg bisa untuk "load balancing" tinggal pasang 3 interface,

interface A untuk Speedy1 , misal IP 192.168.1.1
interface B untuk Speedy2 , misal IP 192.168.2.1
Interface C untuk LAN , misal IP 10.10.10.0/24


config di mikrotik sperti ini :

> /ip address add address=10.10.10.0/24 interface=LAN
IP address untuk SpeedyA :
> /ip address add address=192.168.1.1/32 interface=SpeedyA
IP address untuk SpeedyB :
> /ip address add address=192.168.2.1/32 interface=SpeedyB
Selanjutnya kita tentukan gateway dengan prioritas :
> /ip route add gateway=192.168.1.1,192.168.2.1,192.168.2.1

Bisa juga ditambahi config untuk failover, jd misal salahsatu speedy ada yg mati bisa langsung menggunakan speedy jalur satunya,

> /ip firewall mangle add chain=prerouting src-address=10.10.10.0/24 action=mark-routing new-routing-mark=RM-SPEEDY
> /ip route add gateway=192.168.2.1 routing-mark=rm-speedyB check-gateway=ping
> /ip route add gateway=192.168.1.1


Atau dg alternatif lainnya yakni, kita membagi traffik ke dua jalur speedy tersebut berdasarkan group network di LAN kita,

Kita setting IP di masing" interface mikrotik,

/ip address add address 192.168.1.1/32 interface speedyA
/ip address add address 192.168.2.1/32 interface speedyB
/ip address add address 10.10.10.1/24 interface LAN

Selanjutnya kita coba bagi network kedalam 2 Group

add chain=prerouting action=mark-connection src-address 10.10.10.0/25 new-routing-mark= Group-A
add chain=prerouting action=mark-connection src-address 10.10.10.128/25 new-routing-mark=Group-B

selanjutnya kita set default gateway masing-masing group

/ip route add gateway=192.168.1.1 routing-mark=Group-A
/ip route add gateway=192.168.2.1 routing-mark=Group-B

Pastikan juga kita udah setting NAT pada network kita

/ip firewall nat add chain=srcnat src-address 10.10.10.0/24 action=masquerade

================================================================================
Menggunakan 3 etrernet card

ether1 ==> wireless
ether2 ==> speedy
ethet3 ==> Lan

mikrotik command:
/ip address add address 202.152.74.1/32 interface ether1
/ip address add address 192.168.1.2/32 interface ether2
/ip address add address 192.168.10.1/24 interface ether3

Membagi Ip menjadi 2 Group

add chain=prerouting action=mark-connection src-address 192.168.10.0/25 new-routing-mark= Group-A
add chain=prerouting action=mark-connection src-address 192.168.10.128/25 new-routing-mark=Group-B

Default gw masing-masing Group

Group-A=192.168.10.0/25 default gw 192.168.1.1

Group-B=192.168.10.128/25 default gw 202.152.74.128

mikrotik command:

/ip route add gateway=192.168.1.1 routing-mark=Group-A
/ip route add gateway=202.152.74.128 routing-mark=Group-B

Nat ip local

192.168.10.0/24 ==>masquerade

mikrotik command:
/ip firewall nat add chain=srcnat src-address 192.168.10.0/24 action=masquerade

==================================================================================
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.1.1 check-gateway=ping
ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.0.148.254 check-gateway=ping

Dimana 192.168.1.1 router ADSL & 10.0.148.254 gateway RT/RW-net pake 2.4ghz dah cuma gitu aja sih ..
cek gateway pake ping jadi kalau gateway down
langsung switch. Kalau gak down ya langsung on 2 sekaligus, kayanya sih load balancing

cuma kebetulan saya tambah parameter distance=2 di gateway RT/RW-net jadi dapet prioritas lebih rendah ..

Firewall / NAT bikin dua biji untuk masing-masing gateway

untuk client sih gampang
add route default gw IP-ether-mikrotik

PC / Router mikrotik yang saya operasikan ada 3 LAN card
2 ke arah modem ADSL, 1 ke arah LAN
client di arahkan gatewaynya ke ethernet LAN mikrotik aja
R3ad m0r3!

NORMAN


Norman Virus Control (NVC) adalah kumpulan dari aplikasi perangkat lunak antivirus dan utilitas yang melindungi workstation anda, server dan gateway terhadap perangkat lunak berbahaya. Jenis yang paling lazim dari malware adalah virus komputer, worm, dan trojan.

Tugas paling penting untuk perangkat lunak antivirus adalah untuk menjaga komputer bebas dari virus. NVC didasarkan pada teknologi inti maju Norman Scanning Engine, yang dikenal dan akurat mendeteksi virus komputer tidak diketahui, worm dan trojan. Ketika file yang terinfeksi terdeteksi, NVC membersihkan, isolat atau menghapusnya segera sebelum kode merusak diaktifkan.

administrator Setiap orang tahu betapa pentingnya untuk memiliki perangkat lunak yang mudah untuk menginstal, menyebarkan, update, mengkonfigurasi, memelihara, dan mengelola. Produk yang sulit untuk menginstal dan mengelola tidak mungkin untuk berhasil di pasar saat ini. Norman telah diambil ini menjadi pertimbangan ketika membuat versi baru dari pemenang penghargaan Norman Virus Control. NVC v5 sama mudah untuk menginstal dan mengelola dalam LAN kecil seperti di sebuah WAN perusahaan. NVC v5 memberikan arti baru untuk TCO ("Biaya Total Kepemilikan").

Fitur utama dari Norman Virus Control

* On-akses dan On-demand scanning file
* Norman SandBox II - cara revolusioner untuk mendeteksi malware baru dan tidak dikenal
* Pembaruan otomatis melalui Internet - produk lengkap dan update file definisi tambahan
* Proaktif email dan newsgroup pemindaian

Persyaratan Sistem

* Setiap PC kelas Pentium menjalankan Windows 95/98/Me atau Windows NT/2000/2003/XP/Vista/2008.
* Untuk Windows 95 Internet Explorer versi 4.0 atau yang lebih baru diperlukan.
* Untuk Windows NT Service Pack 4 atau yang lebih baru diperlukan.
* Untuk Linux arsitektur i386 atau yang kompatibel, glibc 2.2 atau yang lebih baik, dan Java 1.4 untuk konfigurasi







R3ad m0r3!

AVATAR




Direksi: James Cameron

Writers (WGA): James Cameron (ditulis oleh)

Tanggal rilis: 17 Desember 2009 (Indonesia)

Genre: Action, Adventure, Sci-Fi, Thriller

Plot: Sebuah laut lumpuh dikirim ke bulan Pandora dalam misi yang unik menjadi terpecah antara mengikuti perintah dan melindungi dunia yang ia rasakan adalah rumahnya.



R3ad m0r3!
3D BLENDER

Untuk semua pengunjung PG yang tertarik di dunia 3D modelling dan animasi.. Blender 3D adalah software gratis yang bisa anda gunakan untuk modeling, texuring, lighting, animasi dan video post processing 3 dimensi. Blender 3D yang merupakan software gratis dan open source ini merupakan open source 3D paling populer di dunia. Fitur Blender 3D tidak kalah dengan software 3D berharga mahal seperti 3D studio max, maya maupun XSI. Dengan Blender 3D anda bisa membuat objek 3D animasi, media 3D interaktif, model dan bentuk 3D profesional, membuat objek game dan masih banyak lagi kreasi 3D lainnya.
Blender 3D memberikan fitur – fitur utama sebagai berikut :
1. interface yang user friendly dan tertata rapi.
2. tool untuk membuat objek 3D yang lengkap meliputi modeling, UV mapping, texturing, rigging, skinning, animasi, particle dan simulasi lainnya, scripting, rendering, compositing, post production dan game creation.
3. Cross Platform, dengan uniform GUI dan mendukung semua platform. Blender 3D bisa anda gunakan untuk semua versi windows, Linux, OS X, FreeBSD, Irix, Sun dan sistem operasi yang lainnya.
4. Kualitas arsitektur 3D yang berkualitas tinggi dan bisa dikerjakan dengan lebih cepat dan efisien.
5. Dukungan yang aktif melalui forum dan komunitas
6. File Berukuran kecil
7. dan tentu saja gratis :)
Berikut ini beberapa screenshot gambar dan animasi 3 dimensi hasil desain dari Blender 3D









R3ad m0r3!